1.2
LEMPAR
2.3.1
Lempar Lembing
Dengan menggunakan lembing/tongkat dengan
ujung lancip
Gambar 1.8 Lapangan Lempar Lembing
LEMBING
panjang dan berat lembing
untuk putra : 260 cm berat 800 gram dan panjang balutan tangan 16 cm
untuk putri : 220 cm berat 600 gram dan panjang balutan tangan 15 cm
panjang dan berat lembing
untuk putra : 260 cm berat 800 gram dan panjang balutan tangan 16 cm
untuk putri : 220 cm berat 600 gram dan panjang balutan tangan 15 cm
1.2.2
Lempar
Cakram
Ada 3
tahap dalam melempar cakram
Persiapan :
·
Berdiri
dengan kedua kaki dibuka lebar
·
Pegang
cakram dengan tangan kanan. Ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke
kiri, kemudian ke kanan secara berulang-ulang. Saat cakram diayun ke kiri, bantu
tangan kiri dengan cara menyangganya.
Pelaksanaan
:
·
Ayunkan
cakram ke depan lalu ke belakang
·
Pada
saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas
(membentuk sudut 40o )
·
Lepaskan
cakram pada saat berada di depan muka
Penutup :
·
Bantu
lemparan dengan kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga
badan melonjak ke depan-atas
·
Langkahkan
kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk
menjaga keseimbangan badan
Gambar 1.9 Lapangan Lempar Cakram
Gambar 1.10 Cara memegang Cakram
Gambar 1.11 Cara Melempar Cakram
Gambar 1.12 Alat Lempar Cakram
Dibuat
dari Kayu , karet berbentuk lingkaran dan berbingkai logam dengan ukuran :
ü Garis
tengah 220 mm
ü untuk
Putra Berat 2 kg Bulatan Tengah : 21.9 cm
ü untuk
Putri Berat 1 kg Bulatan Tengah : 18 cm
1.2.3
Tolak
Peluru
Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh
mungkin. Berat peluru:
ü Untuk senior putra = 7.257 kg
ü Untuk senior putri = 4 kg
ü Untuk yunior putra = 5 kg
ü Untuk yunior putri = 3 kg
Gambar 1.13 Lapangan Tolak Peluru
Keterangan
:
ü Garis
Tengah : 2.135 m
ü Lanjutan
Garis Tengah : 0.75 m
ü Panjang
Balok Lempar : 1.22 m
ü Tebal
Balok : 11.4 cm
ü Tinggi
Balok : 10 cm
ü Sektor
Lempar : 45 derajat
ü Lebar
Garis : 5 cm
ü Lingkaran
terbuat dari besi tinggi 2 cm dan tebal 66 mm
Gambar 1.14 Alat
Tolak Peluru
1.2.4
Lontar
Martil
Lontar Martil merupakan salah
satu cabang olahraga atletik yang sering diperlombakan pada even-even olahraga
baik ditingkat nasional maupun internasional. Ada beberapa Teknik
Dasar Lontar Martil yang harus dikuasai oleh seorang pelempar
diantaranya Posisi awalan dan ayunan, putaran dan transisi, fase akhir, dan
lemparan. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijelaskan teknik dasar
lontar martil tersebut :
·
Posisi Awal dan Ayunan
Teknik dasar lontar martil
dengan awalan dimulai dengan cara martil dipegang pada bagian handle dengan
menggunakan tangan kiri kemudian ditutup dengan tangan kanandan posisi kedua
ibu jari menyilang. Kepala martil boleh ditempatkan di atas tanah sebelah kanan
atau dibelakang si pelempar kemudian pelempar dapat mengayunkan martil sebagi
ayunan permulaan. Titik terendah dari ayunan permulaan adalah hanya ketika
martil melewati bagian kanan dari kaki kanan.
·
Putaran dan Transisi
Ketika martil mencapai titik
terendah pelempar mulai pivot di atas timit tungkai kiri dan ujung telapak kaki
kanan. putaran dibuat di atas tumit dan kaki kiri sampai mengahadap ke arah
depan dari lingkaran dan kemudian dilanjutkan dengan memutarnya kembali
di atas telapak kaki bagian depan sampai kembali ke arah semula. Tubuh bagian
bawah membawa tubuh bagian atas bergerak ke depan, dengan tangan kiri menutup
dada, dan selama tungkai bergerak, martilpun terus bergerak. Kaki kanan
meninggalkan tanah ketika kaki kiri selesai dengan gerakan tumitny, berat badan
dipindahkan ke tungkai kiri dan seterusnya.
·
Fase Akhir
Beberapa saat sebelum putaran
berakhir atau sebelum martil mencapai titik terendah, pelempar sudah mulai
menarik martilnya, mempercepat jalannya martil saat bergerak ke arah bawah dan
mencoba untuk mempercepat gerakan kedua tungkai dalam upaya mempercepat gerakan
kedua tungkai dalam upaya mempercepat putaran tubuh bagian bawah.
· Lemparan
Teknik dasar lontar martil pada tahap ini dilakukan dengan meluruskan kedua tungkai dengan kuat, badan lebih dibusungkan lagi dengan kepala direbahkan ke arah belakang atau dengan posisi tertengadah, ketika martil telah ditempatkan pada dudut trayektorinya, pelempar harus melihat ke arah lemparan, kemudian mengangkat kedua lengan di akhir gerakannya dan pandangan kedua matanya mengikuti jalannya martil sebelum mengganti posisi kedua tungkainya.
Teknik dasar lontar martil pada tahap ini dilakukan dengan meluruskan kedua tungkai dengan kuat, badan lebih dibusungkan lagi dengan kepala direbahkan ke arah belakang atau dengan posisi tertengadah, ketika martil telah ditempatkan pada dudut trayektorinya, pelempar harus melihat ke arah lemparan, kemudian mengangkat kedua lengan di akhir gerakannya dan pandangan kedua matanya mengikuti jalannya martil sebelum mengganti posisi kedua tungkainya.
Posting Komentar