Jeet Kune Do
lambang Jeet Kune Do Karakter Cina yang melingkari lambang Taijitu menyatakan: "Using no way as way" & "Having no limitation as limitation" (Jangan berprasangka tentang segala sesuatu & jangan terpenjara oleh segala sesuatu, capailah kebebasan sejati)". Serta panah menyimbolkan pergerakan yang tiada akhir dan perubahan dari alam semesta.[1] |
|
Jeet Kune Do | |
---|---|
Nama lain | JKD, Jeet Kun Do, Jun Fan Jeet Kune Do, Jié quán dào (ciekh jien tao) |
Fokus | Eklektik |
Pencipta | Bruce Lee |
Seni pendahulu | Wing Chun, Kung fu, Tinju & Anggar |
Olahraga Olimpiade | Tidak |
Situs resmi | Bruce Lee Foundation
|
Jeet Kune Do | |||
---|---|---|---|
Hanzi: | 截拳道 | ||
Makna literal: | cara menahan serangan | ||
|
|
Artikel ini memuat teks berbahasa Tionghoa. Tanpa dukungan multibahasa, Anda mungkin akan melihat tanda tanya, tanda kotak, atau karakter lain selain dari karakter yang dimaksud. |
Tidak seperti seni bela diri yang lebih tradisional, Jeet Kune Do tidak tetap atau bermotif, dan merupakan filsafat dengan pikiran membimbing. Itu bernama untuk konsep intersepsi, atau menyerang lawan saat ia akan menyerang. Namun, nama Jeet Kune Do sering dikatakan oleh Bruce Lee menjadi hanya sebuah nama. Dia sendiri sering disebut sebagai "Seni mengungkapkan tubuh manusia" dalam tulisan-tulisannya dan dalam wawancara. Melalui studinya Bruce mulai percaya bahwa gaya telah menjadi terlalu kaku, dan tidak realistis. Ia menyebut kompetisi seni bela diri dari hari "berenang tanah kering". Dia percaya bahwa pertempuran adalah spontan, dan bahwa seorang seniman bela diri tidak bisa memprediksi itu, hanya bereaksi untuk itu, dan bahwa seorang seniman bela diri yang baik harus "Jadilah seperti air" dan bergerak mulus tanpa ragu.
Tentang Jeet Kune Do
Jeet Kune Do (JKD) merupakan kreasi Bruce Lee dari perjalanaan panjangnya dalam dunia bela diri .[rujukan?] Dia tidak hanya belajar kung fu wingcun, tapi juga belajar tinju anggar, karate, arnis, jujitsu, judo, serta pencak silat dari Indonesia. Dari berbagai macam beladiri tersebut kemudian dipadukan dan disederhanakan sehingga terbentuklah sebuah seni beladiri yang praktis dan mudah di kuasai seseorang yang mau belajar dengan tekun. JKD merupakan seni beladiri yang mengutamakan karakter dan kemampuan diri sendiri, jadi setiap praktisi JKD diharapkan untuk menjadi dirinya sendiri. Tiada misteri dalam jeet kune do karena gerakanya sangat mudah dipahami sederhana ,langsung, dan tidak klasik.Bruce Lee menginginkan untuk menciptakan seni beladiri yang tak terbatas dan bebas. Kemudian dalam perkembanganya, Jeet Kune Do di ciptakan bukan hanya untuk menjadi petarung yang lebih baik, namun juga sebagai seni untuk pengembangan diri. untuk menggambaran pandangannya itu, di th 1971 pada artikel majalah Black Belt, Lee mengatakan
“biarkan itu dipahami untuk sekali ini dan seterusnya bahwa saya tidak menemukan gaya yang baru, mencampur atau memodifikasi. Saya sama sekali tidak menetapkan jeet kune do dalam bentuk aturan yang jelas oleh hukum yang membedakan(mencirikan) bentuk ini atau metoda itu . sebaliknya, saya berharap untuk membebaskan teman teman saya dari pembudakan gaya, pola dan doktrin”.Jeet Kune Do tidak hanya mendukung kombinasi dari berbagai aspek gaya yang berbeda, tetapi juga telah mengubah banyak aspek yang diadopsi dan di sesuaikan dengan kemampuan seorang praktisi.[rujukan?] dan JKD mendukung para praktisi untuk menterjemahkan berbagai teknik untuk dirinya sendiri, dan mengubahnya untuk tujuan mereka sendiri. Sebagai contoh, lee hampir selalu meletakan tangan yang kuat di depan dan yang lebih lemah di belakang, dengan sikap kuda kuda seperti ini, ia menggunakan tehnik dari tinju, anggar, dan Wing Cun. Seperti halnya anggar posisi sperti ini disebut sebagai “posisi siap siaga”. Lee menggabungkan posisi ini dalam JKDnya, seperti yang dia rasakan ini menjadikan mobilitas yang terbaik. Lee merasakan bahwa tangan yang dominan atau terkuat haruslah di depan karena akan bekerja lebih banyak. Lee meminimalkan penggunaan sikap yang lain kecuali ketika keadaan menjamin aksinya. Walaupun posisi “siap siaga” itu adalah posisi yang baik, ini bukan berarti hanya terpaku pada satu bentuk itu saja. Lee mengakui bahwa pada saat yang lain posisi yang lain harus digunakan.
—Bruce Lee[1]
Prinsip Jeet Kune Do
Dalam Jeet Kune Do. Dia yakin bahwa pertarungan sebenarnya adalah yang dibuktikan sendiri dan akan membawa kesukseskan bertarung jika memahami:4 macam teknik bertarung
4 macam teknik bertarung (The "4 Combat Ranges")[2] yaitu:Prinsip "menahan"/mencegat
Lee yakin bahwa ketika lawan melakukan serangan pada seseorang dia harus bergerak kearah lawanya. Ini membuka sebuah peluang untuk menghadang serangan atau gerakan itu. dan cegatlah serangan itu dengan tanpa banyak kata dan sandi ( karena gerakan yang tak terduga tidak akan dipedulikan atau diketahui lawan)5 cara menyerang ("5 Ways of Attack")
adalah kategori serangan yang membantu para praktisi Jeet kune do mengorganisir tempo pertarunganya dan termasuk bagian serangan dari JKD, yaitu[3]:- serangan satu sudut (Single Angular Attack) (SAA) dan ini megarahkan pada satu lawan (Single Direct Attack)(SDA).
- menghentikan serangan dengan tangan, ini adalah pengembangan penghentian serangan kaki dengan penggunaan teknik jeratan atau kuncian untuk membatasi lawan memfungsikan anggota badanya.
- serangan progresif tidak langsung (Progressive Indirect Attack (PIA).Menyerang satu bagian tubuh lawan di ikuti oleh serangan pada bagian tubuh yang lain dengan maksud membuka pertahanan.
- serangan kombinasi(Attack By Combinations (ABC). Ini menggunakan serangan beruntun dengan maksud menggunakan banyak serangan untuk melemahkan lawan.
- serangan dengan pancingan (Attack By Drawing (ABD). Ini menciptakan sebuah peluang dengan posisi siap untuk menyerang balik.
Gerakan
praktisi JKD disarankan untuk tidak memboroskan waktu atau gerakan. Ketika masuk suatu pertarungan praktisi JKD yakin bahwa sesuatu yang paling sederhana adalah yang terbaik.- Mencegat pukulan dan tendangan
- Elakan yang bersamaan dengan pukulan
- Bukan tendangan tinggi
Tiga Bagian Penting Jeet Kune Do
Praktisi Jeet Kune Do yakin bahwa teknik harus berisi sifat sebagai berikut:- Efesiensi - sebuah serangan yang mengena sasaran.
- Langsung - melakukan secara sungguh sungguh (senyatanya) sebagai cara belajar.
- Simpel – berpikir dengan cara sederhana tanpa banyak gaya,cas cis cus yang tidak perlu.
Be like water (Jadilah layaknya air)
Lee yakin bahwa sitem beladiri harus sefleksibel mungkin. Dia sering menggunakan air sebagai sebuah perumpamaan untuk menjelaskan mengapa flesibilitas adalah sifat yang sangat dibutuhkan dalam seni beladiri. Air memiliki fleksibilitas yang tak terbatas. Dia dapat terlihat transparan namun disaat yang lai dapat menyembunyikan sesuatu dari penglihatan. Dia dapat terpecah dan mengalir kesegala arah, bergabung di sisi yang lain, atau dia dapat menyusup kesegala sesuatu, dia juga dapat mengikis batu yang keras dengan tetesan lembut padanya atau dapat mengalir melewati kerikil kerikil kecil. Lee yakin bahwa sistem seni beladiri harus memiliki sifat tersebut[4].Prinsip Berlatih
Untuk melatih diri anda sendiri, anda harus berlatih dengan tekun. tidak ada jalan lain. "anda harus menendang ataupun memukul dengan tenaga yang terkonsentrasi" inilah yang sering dikatakan Bruce Lee. "Jika anda tidak melatih diri dengan konsep yang hampir menyamai dengaelakukannya.Jeet Kune Do di Indonesia
Jeet Kune Do di Indonesia mulai dikenal pada tahun 90-an dengan bermunculanya berbagai perguruan Jeet Kune Do di Indonesia, seperti di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan lainnya. perguruan-perguruan tersebut antara lain: Jeet Kune Do - Cek Jien Tao (Jié quán dào), Jeet Kune Do Indonesia, Jeet Kune Do Fighting Method, Jeet Kune Do NasionalUntuk prestasi, sementara ini Jeet Kune Do di Indonesia, tergabung dalam induk organisasi Wushu Indonesia, dalam nomor San Da, dan ikut serta dalam iven-iven pertandingan, baik lokal, nasional maupun internasional, seperti Kejurda, Kejurnas, Kejuaraan Wushu Dunia, Porda, PON, SEA Games dan Asian Games.[rujukan?]
Referensi
- ^ Lee, Bruce (September 1971), "Liberate Yourself From Classical Karate", Black Belt Magazine (Rainbow Publications, Inc.) 9 (9): 24.
- ^ Hochheim, W. Hoch (January 1995), "The Maze of Jeet Kune Do", Black Belt Magazine (Rainbow Publications, Inc.) 33 (1): P. 110.
- ^ http://www.jkd-la.com/principles.html
- ^ http://www.eyeballsout.com/quotes/brucelee.html
Posting Komentar